Minggu, 26 Desember 2010

PARA PEMIMPIN YANG TIDAK PERNAH MAU BELAJAR

Negeri ini, Indonesia memang sangat "luar biasa", negeri yang memiliki penduduk yang tidak kurang dari 250 juta jiwa, suatu jumlah yang tidak sedikit. Dari jumlah itu tentu saja mempunyai potensi yang juga luar biasa, "Negara besar, Kekayaan yang berlimpah ruah". Maka sangatlah wajar ketika para penghuni negeri ini merasakan keinginan untuk menjadi di kenal di negara luar sana. Adalah "Sepak Bola" yang telah menyulap dan menyihir penduduk negeri ini untuk merasakan kegembiraan dan luapan harapan yang sangat besar akan akan 'NAMA BESAR" yang sudah puluhan tahun di harapkan di setiap insan Indonesia. Bulu Tangkis "meninggalkan" Indonesia setelah sekian lama menetap dengan tenang dan damai,.... entah karena di Indonesia semakin kumuh atau penuh dengan kemaksiatan sehingga "mahkluk" bernama bulu tangkis "minggat" dari Indonesia. Atau mungkin Dia juga tidak tahan dengan nuansa KORUPSI yang terjadi di mana-mana bahkan di RUMAH yang di tempatinya (hehehe......, ach jangan suka menuduh tanpa bukti mas, tar kena perkara luh,...... " eh saya gak nuduh lo, cuman mengira-ngira saja kok dan semoga apa yang saya perkirakan salah) Bulan ini Desember gegap gempita Uoforia masyarakat Indonesia begitu terasa dengan prestasi yang di raih oleh TIMNAS dalam laga AFF, lima kali bermain dengan nilai sempurna, meskipun akhirnya harus bertekuk lutut terhadap Malaysia dalam partai final di laga tandangnya. Kegembiraan dan kebanggaan itu di wujudkan dari antusiasme masyarakat terhadap harapan kemenangan, maka mereka tanpa rasa capek di bawah teriknya matahari dan guyuran hujan mengantre membeli tiket laga Final leg 2 di GBK yang akan di gelar tanggal 29 Desember lusa. Kembali segelintir pimpinan negeri ini yang memiliki wenang mengatur hajat itu melakukan arogansi dan keteledoran yang kasat mata, dan rasanya memang mereka merasa "TERHIBUR" ketika melihat antrean yang panjang, saling menginjak, mungkin saling membunuh, dalam hati mereka tertawa bahagia melihat "HIBURAN" ITU. Kalau mereka sadar akan bahayanya akibat kelelahan dan kekecewaan, mereka pasti berfikir untuk membuka loket-loket penjualan tiket tidak hanya di GBK, bisa melalui agen, atau membuka loket di wilayah lain, toh Jakarta tidak hanya Senayan, ada Lebak Bulus, Kemayoran, ada Taman Monas, Ada TMII ada Ancol, alangkah bijaksananya bila dapat dilakukan "menjembut bola" para pemain ke 12 (suporter) dari TIMNAS. Kembali lagi karena "kerakusan" yang melatarbelakangi semua itu. Sebut saja Nurdin Halit (saya sengaja menggunakan huruf "t" untuk kata halit") dan saya tidak perlu meminta maaf kepada Ketua Umum yang Nara Pidana itu. Nama sebesar PSSI di tangan orang yang salah........... dan tidak mau belajar, selalu berusaha membela diri tidak pernah instropeksi akan apa yang telah di lakukan (saya hanya mendengar dari media lo nur din, bukan tuduhan yang menggunakan bukti pasti, jd jangan tersinggung).
Ketika rasa Nasionalisme mulai luntur dari para penghuni Indonesia, melalui sepak bola kembali menggelegak dengan keras....... menggelegar dasyat melebihi ledakan bom "blarrrr". Maka sangat pastas dan layak meski harus menelan biaya "SEBESAR" apapun.... terus biayai berapapun besarnya biaya yang harus di keluarkan untuk itu. karena sudah terbukti dengan sepakbola rasa persatuan dan nasionalisme dapat kembali muncul tanpa komando. bukan prestasi akademik yang berhasil di raih para peserta olimpiade sain internasioanl, bukan keberhasilan pasukan garuda yang menjadi duta bangsa di luar negeri (bukan mengecilkan usaha dan prestasi yang telah mereka capai) tapi memang melalui sepak bola "rasa nasionlisme" itu dapat menyeruak ke permukaan. rasa kebanggaan dan cinta tanah air begitu terasa dan di seluruh jiwa bangsa ini. maka pantas berapapun biaya yang harus di keluarkan untuk menghidupkan kembali rasa Cinta Tanah air, dan Nasionalisme........
(hanya catatan dan harapan, bukan untuk di mejak hijaukan)

Selasa, 21 Desember 2010

DIKLAT KEPALA LAB TIK

Bulan Desember 2010 ini MGMP TIK SMP Kab. Semarang mempunyai agenda kegiatan Pelatihan dan Pendidikan (Diklat) Kepala Laboratorium TIK, Kegiatan dim selenggarankan selama 4 hari bertempat di SMP Negeri 1 Bawen dengan bekerjasama dengan Universitas Negeri Semarang.

Dasar dari penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan tersebut antara lain:
1.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Mengajar Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan
2.Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan Prasarana Sekolah
3.Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
4.Program Kerja Pengurus MGMP TIK SMP Kabupaten Semarang tahun 2010

Kegiatan dimulai tanggal 20 dan berakhir tanggal 23 Desember 2010.
Materi yang diberikan cukup menarik mulai dati perencanaan, pengadaan, pengawasan sampai tatakelola laboratorium TIK (Komputer di sekolah).
Pada hari Pertama disampaikan materi tentang apa saja yang harus di lakukan oleh seorang Ka. Laboratorium. Disampaikan oleh Prof. Djuniadi beliau adalah Kaprodi TIK Unnes.

Pada hari kedua Dosen penyaji adalah Bpk. Alfath beliau menjeaskan tentang tata kelola laporatorium TIK dengan detail.