Senin, 27 Oktober 2014

7 bulan untuk 5 bulan

Ingat tentang mimpi Raja Mesir zaman Nabi Yusuf a.s ? mari kita buka kembali kisah tersebut. Pada suatu hari, sang raja bermimpi dalam tidurnya. Dalam mimpinya raja melihat dirinya berdiri di tepi sungai Nil. Air sungail Nil surut di depanya hal yang tidak pernah terpikirkan. Bahkan air sungai tersebut sekan tersedot ke dalam perut bumi hingga kering kerontang sehingga sungai itu menjadi lubang besar dan panjang tanpa air. Seketika ikan-ikan berloncatan dan tersembunyi dalam tanah sungai. Kemudian munculah dari sungai yang kosong air itu tujuh ekor sapi yang gemuk dan muncul juga juga tujuh sapi yang kurus. Tujuh sapi yang kurus itu kemudian menyerang tujuh sapi yang gemuk. Sapi sapi yang kurus itu berubah menjadi binatang-binatang buas yang melahap sapi-sapi yang gemuk. Dalam mimpinya itu raja berdiri dan menyaksikan pemandangan yang mengerikan dan menakutkan itu. Ia menyaksikan teriakan-teriakan sapi sapi yang gemuk itu saat dimakan oleh para sapi kurus.
Kemudian di atas tepi sungail nil muncul tujuh tangkai hijau dan tujuh tangkai hijau itu tenggelam dalam tanah. Dan munculah di tanah yang sama tu tujuh tangkai yang kering.  Sang raja bangun dari tidurnya dengan diselimuti rasa ketakutan yang amat sangat. Kemudian dikumpulkannya para dukun dan ahli tafsir mimpi serta para peramal dan juga tidak ketinggalan para menterinya. Dan sang raja menitahkan untuk untuk menafsirkan mimpinya. Seorang peramal mengatakan  bahwa mimpinya cukup aneh, bagaimana sapi sapi kurus dapat memakan sapi yang gemuk? Peramal itu mengira bahwa mimpi sang raja hanyalah kembang mimpi biasa yang tiada arti. Ahli tafsir mimpi, dan dukun dan para menteri serta orang-orang disekitar raja pun berpendapat sama, bahwa mimpi sang raja tidak ada arti khusus dan tidak perlu dikuatirkan.Kemudian sampailah mimpi sang raja kepada nabi Yusuf dan beliau mampu menafsirkan apa mimpi raja.
Inti dari kisah nabi Yusuf a.s dalam menafsirkan mimpi sang raja adalah bagaimana menyikapi 7 tahun yang penuh dengan kemakmuran, stabilitas ekonomi, keamanan, dan semua kehidupan masyarakat yang terpenuhi kebutuhannya, untuk menghadapi 7 tahun masa sulit yang akan mendatangkan berbagai keburukan dalam kehidupan bermasyarakat, paceklik, tanaman puso krn tidak ada air, dan sebagainya. Yang kemudian oleh nabi Yusuf a.s, memberikan arahan kepada sang raja untuk menyiapkan berbagai kebutuhan untuk menghadapi 7 tahun masa sulit dengan membangun tempat-tempat penyimpanan bahan makanan (kalau di Negara kita semacam bulog). Dan benar adanya setelah 7 tahun masa berlimpah berbagai kenikmatan, datang kemudian 7 tahun masa sulit dengan berbagai kesulita, namun demikian karena sudah di persiapkan oleh sang raja maka 7 tahun masa sulit itu dapat dilewati dengan aman, mudah dan semua dapat dikendalikan dengan baik. 
Sepenggal kisah Nabi Yusuf a.s tersebut sebenarnya dapat menyadarkan kita dalam menghadapi pergantian musim di Negara kita. Dua musim yang kita hadapi selalu saja menimbulkan masalah. Kita akan berhadapan dengan banjir yang sangat merepotkan karena hujan yang turun dengan intensitas yang tinggi, dan kita akan menghadapi kekeringan (kekurangan air) ketika menghadapi musim kemarau/panas. Namun demikian pernahkah kita berfikir atau berbuat untuk bagaimana menghadapi dua musim yang berbeda tersebut? Berlimpahnya air di musim penghujan dapat dimanfaatkan di musim kemarau dan tidak menimbulkan banjir? Mari kita semua merenung dan berfikir sejenak.
Pentingnya sumur resapan untuk siklus hidrologi
Air merupakan salah satu sumberdaya yang pokok bagi kehidupan manusia, dimanapun berada, terlebih bagi bangsa Indonesia yang mempunyai laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Kebutuhan akan air tak terlepas dari kebutuhan yang lainnya, seperti kebutuhan akan tempat tinggal, sedangkan untuk mendapatkan tempat tinggal tidak sedikit atau kalau boleh dibilang hampir semua harus membuka lahan-lahan yang berupa lahan peresapan air alami, seperti perkebunan, ladang, tanah persawahan bahkan hutan. Dampak yang ditimbulkan antara lain terganggunya siklus hidrologi di wilayah tersebut karena berkurangnya area resapan air, tanam-tanaman yang dapat membantu meresapnya air ke dalam tanah dan penghasil oksigen bagi kebutuhan kita semua pun juga ikut dirusak.
Terjadinya siklus hidrologi secara alami sangat kecil kemungkinan merusak keteraturan alam yang sudah berjalan. Namun apabila tangan manusia mulai ikut campur maka siklus yang terjadi akan terganggu, maka juga akan berakibat mengganggu keberlangsungan siklus tersebut. Contoh kasus misalnya dibangunnya areal permukiman di atas lahan yang cukup luas yang sebelumnya merupakan area peresapan alami, pembangunan infrastruktur transportasi, contoh di Jawa Tengah dibangunnya Jalan Lingkar Selatan Salatiga, Jalan Lingkar Ambarawa, jalan tol Semarang – Solo, dan lain sebagainya. Akibat pembangunan di atas lahan ini akan mengurangi areal peresapan air hujan ke dalam tanah. Sementara pengambilan air tanah berlangsung terus dengan intensitas yang semakin besar dari waktu ke waktu sehingga akan terjadi penurunan timbunan air tanah.
 Air tanah merupakan sumber air bersih untuk keperluan manusia maupun hewan, juga tumbuh-tumbuhan. Air tanah terdapat pada formasi geologi yang lolos air (permeable) di atas lapisan kedap air (impermeable) atau di antara dua lapisan kedap air.
Pengambilan air yang dilakukan untuk kebutuhan kita sehari-hari dan juga untuk kebutuhan industri jauh lebih besar dari pada air yang berinfiltrasi menjadi air tanah karena sulitnya air hujan masuk ke dalam bumi. Infiltrasi sulit karena permukaan tanah yang ada di atasnya sudah ditutup oleh bangunan pemukiman, jalan raya, dan juga pabrik-pabrik berskala besar. Untuk itu pada areal pemukiman, pabrik, dan juga infra struktur yang demikian ini sudah seharusnya dibuatkan sumur-sumur resapan atau embung sebagai pengganti area resapan air yang dihilangkan.
Terjadinya deforestasi di Indonesia juga merupakan penyumbang yang cukup besar bagi kerusakan lingkungan dan menyusutnya persediaan air tanah. Mari kita lihat bersama, di Salatiga terdapat mata air kalitaman yang saat ini debitnya sudah menurun, di Kab. Semarang ada mata air Senjoyo yang menjadi andalan PDAM dan juga pertanian pun mangalami penurunan debit air, tentu saja ini semua disebabkan tidak hanya karena kebutuhan semakin besar tapi karena adanya berbagai macam perusakan lingkungan yang terjadi.
Terganggunya kesimbangan air tanah ini tidak hanya di alami oleh kawasan yang jauh dari laut saja, bahkan di kawasan pantai justru sangat riskan terjadi, pengambilan air tanah yang tanpa memperhitungkan besaran kebutuhan akan berakibat terjadinya intrusi air laut. Faktor penyebab timbulnya intrusi ini tidak lain adalah tidak adanya keseimbangan antara yang diambil dari aqifer (sumber air) dengan air yang masuk.  
Kita semua tahu bahwa kebutuhan akan air tidak akan pernah berkurang bahkan cenderung meningkat, bahkan pada saat musim kemarau kebutuhan akan air menjadi lebih besar dibandingkan apabila musim penghujan, sedangkan ketersedian air ketika musim kemarau justru menipis bahkan di kawasan tertentu  habis.
Bagaimana memanfaatkan berlimpahnya air pada saat musim penghujan, serta mengurangi datangnya banjir karena berlimpahnya air hujan yang tak terbendung, dan mengatasi kekeringan yang terkadang mencapai pada status krisis air pada musim kemarau?
Jawabnya adalah pembuatan sumur-sumur resapan dan juga embung. Sumur resapan disamping merupakan salah satu alternatif untuk mempertahankan tinggi muka air tanah. Juga dapat mengurangi resiko banjir pada saat musim penghujan. Kita ambil contoh banjir yang sering terjadi di Jrakah Semarang, banjir ini terjadi karena volume air yang turun dari kawasan  di atasnya, misalnya jalan Siliwangi dan beberapa daerah sekitarnya sangat besar, karena di kawasan ini sudah dibangun area perumahan dan pertokoan dan merupakan kawanan bisnis yang cukup ramai, sehingga terjadi penurunan area resapan air yang begitu besar. Tingginya curah hujan dan minimnya area resapan berdampak pada mengalirnya air ke kawasan yang lebih rendah, dan tentu saja banjir tidak bisa di elakan lagi. Semestinya kita semua menyadari betapa pentingnya ketersediaan air tanah, kawasan yang bebas banjir sebagaimana pentingnya kita memiliki rumah yang aman, nyaman dan bebas dari banjir.
Seandainya kita semua menyadari pentingnya ketersediaan air tanah, pentingnya masyarakat kita terbebas dari bajir dan kekurangan air bersih pada saat musim kemarau, maka kita tidak akan segan untuk membuat satu sumur resapan di sekitar rumah kita. Begitu juga pengembang perumahan, setiap satu atau dua unit rumah dibangun maka dibuat juga satu sumur resapan, setiap satu kawasan perumahan di bangun maka disediakan juga satu buah embung untuk menampung air yang seharusnya meresap ke dalam tanah dan mencegah agar tidak mengalir tanpa kendali kekawasan yang lebih rendah sehingga tercegah banjir bandang. Apalagi kawasan yang mempunyai pemukiman yang cukup padat dan di daerah pantai. Sementara itu pembuatan sumur resapan pada daerah pantai bertujuan agar batas permukaan air tanah akan tertahan dan intrusi air laut tidak terjadi. Di daerah pantai, sumur resapan bisa dibuat memanjang sejajar dengan garis pantai dan ini merupakan benteng penahan intrusi air laut.
Bagaimana cara membuat sumur resapan? Tentu saja sangat mudah, sederhana saja, dari beberapa literatur dan internet banyak tersedia gambar dan cara membuat sumur resapan, berikut adalah salah satu contoh sumur resapan yang kami dapatkan dari internet (padeblog.com)
Pengalaman kami justru jauh lebih sederhana dalam membuat sumur (baca lubang) resapan air hujan, yaitu dengan cara membuat lubang dengan kedalaman satu setengah meter, lebar satu meter dengan panjang dua setengah meter, dengan hanya kami beri batu dilantai dasarnya.lubang tersebut kami peruntukan menampung air hujan yang kami lairkan dari genting melalui talang air.  Apa yang yang kami dapatkan dari pembuatan resapan sesederhana itu? Kami sekeluarga tinggal di daerah yang bila musim kemarau datang, air sedikit sulit kami dapatkan, terlebih bila kemarau cukup panjang. Tiga tahun terakhir ini setelah saya membuat “lubang” resapan, persedian air sumur saya cukup membuat kami sekeluarga tenang.

Mari, kita beri bumi yang kita pijak air segar yang dibutuhkannya, agar bumi akan terus bersahabat dangan manusia, dan hentikan hanya memberi bumi “tinja” dari sia-sia makan dan minum kita. Sudah sepatutnya kita semua menjadi sahabat bumi.

Jumat, 14 Maret 2014

MID SEMESTER 2

Tak terasa semster ke 2 tahun pelajaran 2013/2014 sudah berjalan lewat paruh waktu, untuk itu akan dilaksanakan evaluasi pembelajraan melalui Ujian Tengah Semester
contoh soal dapat di lihat : kelas XI Klik di sini
dan kelas X klik di sini
soal ini sangat sederhana dan kelihatan sangat mudah, semoga dapat di kerjakan dengan baik dan mendapatkan nilai yang baik pula

Kamis, 20 Februari 2014

FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN PENDIDIKAN



Berbagai strategi pembelajaran sudah banyak dilakukan, semua dengan tujuan agar peserta didik mampu menerima dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Terdapat tujuh strategi pembelajaran yang sudah dilaksanakan dari waktu ke waktu yaitu:

1.       Strategi pembelajaran Ekspositori
Yaitu strategi pembelajaran yang dilakukan secara verbal kegiatan pembelajaran berfokus pada guru, artinya guru berperan sangat dominan dan penting dalam strategi ini.

2.      Strategi pembelajaran Inquiry
yaitu strategi pembelajaran yang dilakukan dengan memfokuskan berpikir secara kritis dan analitis agar dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan atau masalah yang dipertanyakan, bentuk kegiatan biasanya berupa dialog antara peserta didik dengan guru, pendekatan pembelajaran cara ini berpusat kepada siswa (student centered)

3.       Strategi pembelajaran Berbasis Masalah
Yaitu proses pembelajaran yang fokus pada pemecahan masalah yang dihadapi, tentu saja pendekatan ilmiah dikedepankan. Dalam pembelajaran ini siswa dituntut tidak hanya mendengar, menulis, menghafal, tetapi siswa diarahkan untuk dapat berperan aktif dalam nenyelesaikan masalah, berfikir kritis dan selalu aktif

4.      Strategi pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir
Strategi ini memberikan penekanan pada kemampuan berfikir siswa, dalam strategi ini siswa diarahkan untuk dapat menemukan konsep yang harus dikuasai, dengan metode dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa

5.      Strategi pembelajaran Kooperatif
Yaitu rangkaian kegiatan belajar yang dilaukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan, dalam strategi ini terdapat  empat unsur penting yang tidak boleh ditinggalkan yaitu: adanya anggota kelompok, aturan, kemauan belajar setiap anggota kelompok, dan tujuan pembelajaran yang sudah digariskan untuk dicapai dalam setiap kelompok belajar

6.      Strategi pembelajaran CTL
CTL (Contextual teaching and learning) adalah strategi yang menekankan pada keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan dan memahami materi yang dipelajari serta menghubungkan pelajaran dengan kehidupan nyata  sehingga dapat mendorong siswa untuk menerapkan dalam kehidupan mereka

7.      Strategi pembelajaran Afektif
Strategi ini berbeda dengan pembelajaran kognitif dan psikomotor, penekanan pembelajaran yang menitikberatkan pada sikap peserta didik yang berkaitan dengan nilai (value) kepribadian, hasil dari strategi ini sulit untuk diukur karena menyakut pada kesadaran  yang tumbuh dalam diri seseorang atau peserta didik

Berbagai strategi di atas tentu saja terdapat kelemahan dan kelebihan masing-masing. Namun demikian keberhasil strategi pembelajaran tentu juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan perkembangan teknologi utamanya perkembangan teknologi informasi. Teknologi informasi telah mampu menghipnotis penggunanya secara masif. Sangat berisoko bila teknologi ini dipergunakan oleh seorang siswa yang sedang dalam masa pertumbuhan baik itu jasmani maupun kejiwaannya.
Perilaku siswa sangat dipengaruhi oleh pola pergaulan yang semakin jauh meninggalkan norma-norma yang berlaku dimasyarakat secara umum. Penggunaan teknologi informasi ini juga telah mengarah pada perubahan perilaku masyarakat secara umum (terjadi pergeseran sosial dalam masyarakat).
Belajar dari berbagai kasus yang terjadi pada peserta didik, baik itu SMP/MTs, SMA/MA yang kesehariannya memegang alat komunikasi yang multi fungsi serta adanya fitur internet dan jejaring soisal, semakin memberikan dampak yang negatif terhadap peserta didik. Komunikasi dengan teman sebaya, yang dilakukan secara terus menerus hingga larut malam dengan bahasa yang dapat menghipnotis kesadaran akan mengarahkan pola pikir dan perilaku anak jauh dari harapan para orang tua dan sekolah. Dengan demikian apapun strategi pembelajaran yang dilakukan tingkat keberhailannya tidak dapat maksimal.

Mengurangi dapat negatif penggunaan  IT
Hampir dapat dipastikan kita (termasuk peserta didik) tidak dapat meninggalkan sarana telekomunikasi dan bahkan semakin hari semakin luar biasa perkembangannya baik itu secara hardware maupun software, dengan berbagai fitur yang semakin canggih, semakin murah biayanya dan tentu saja semakin memanjakan para penggunanya. Tentu setiap perkembangan memiliki dampak baik itu positif maupun negatif. Dampak positif yang dapat kita ambil tentu saja sangatlah banyak, tetapi bagi para pengguna yang beresiko justru dapat meningkatkan resiko negatif. Contoh dampak negatif untuk para peserta didik adalah berkurangnya kemauan berfikir secara serius untuk menyelesaikan suatu permasalahan karena semua jawaban sudah tersedia di internet. Apaun masalah yang dihadapi dapat di carikan solusi di internet, terutama tugas-tugas sekolah yang menuntut pemberdayaan berfikir. Mereka akan mencari jalan pintas dengan cara copy-paste. Ini semua akan menurunkan kemampuan berfikir siswa secara signifikan, kemampuan menulis, kemampuan membaca, kemampuan menganalisa tidak terasah dengan baik bahkan cenderung terkebiri dengan teknologi informasi. Untuk mengurangi dapak negatif tersebut dapat kita lakukan upaya memberikan dorongan semangat melalui Outbond (icebreaker)dan Hynoterapi.

Manfaat  Outbond (icebreaker)
Dalam beberapa kasus outbond digunakan untuk meningkatkan kesegaran dan kebugaran serta mengembalikan kesegaran berfikir. Pada umumnya kegaitan ini memadukan dua hal yaitu bermain dan berfikir. Bermain karena memang kegiatan ini dikemas dalam permainan-permainan yang sebenarnya sederhana, menarik, dan menyenangkan. Berfikir karena untuk dapat menyelesaikan permainan harus memutar otak. Lebih lanjut dalam peraminan ini beberapa permainan ada filosofi yang sangat tinggi yang dapat menaikan tingkat kesadaran berfikir para pelaku atau peserta outbond.
Manfaat Game-game dalam outbond antara lain:

  1. Bagi anak (TK, SD) hanya berfungsi menjadi permainan.
  2. Bagi remaja (SMP,SMA) dan orang dewasa sebagai pembelajaran.
Outbond mengembalikan pola pikir positif dan kebugaran.
Seorang pelatih outbond tentu saja akan dapat mengembalikan kesegaran para peserta untuk kembali berfikir realistis dengan penuh kesadaran. Ini akan membawa dampak yang sangat positif bagi perkembangan daya fikir dan analisa siswa karena sudah diberikan motivasi melalui pilosofi permainan yang telah dilakukan. Peserta dituntut untuk berfikir realistis dan bertindak secara bijak.


Hypnomotivasi (Mind Technology For Education)
Keberhasilan mengembalikan kesadaran peserta didik melalui kegiatan outbond, dapat dilanjutkan dengan kegiatan hynomotivasi. Keuntungan menggabungkan dua kegiatan dalam satu paket akan mengembalikan secara utuh kesadaran peserta didik, yaitu Mind, Body, and Soul. Tiga unsur itu merupakan hal yang sangat penting kaitannya dengan pendidikan yang dilakukan. Dengan mengolah mind, body & soul kemudian mengarahkan pikirannya (mind set) bahwa dirinya dapat berprestasi baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Hampir semua dari kita sepakat bahwa merubah mind set siswa tidak cukup dengan ceramah, teguran ataupun hukuman, bahkan kemungkinan akan kontraproduktif. Karena keseharian siswa yang sudah begitu dimanjakan oleh berbagai fasilitas kehidupan telah membentuk alam bawah sadar mereka hidup itu hanya melulu kemudahan.




Selasa, 21 Januari 2014

MENGURANGI RESIKO BANJIR DAN MEMPERTAHANKAN BUMI SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN


Hujan adalah sesuatu yang kadang di nanti bahkan kita mohonkan turunnya tatkala kemarau sudah berkepanjangan, kalau umat Islam mengharapkan turunnya hujan dengan melaksanakan sholat istiqok sebagaiman tuntunan Nabi Muhamad SAW, kemudian para ilmuwan “menggantikan” sholat istiqok teserbut dengan cara memodifikasi cuaca untuk “menurunkan” hujan karena bumi  sudah betul-betul kering, tapi terkadang juga kita harapkan tidak turun bahkan sampai berupaya “memodifikasi” cuaca agar hujan tidak turun di tempat tertentu (orang jawa biasa melakukan hal ini dengan mengundang “pawang” hujan) manakala intensitasnya sudah begitu tinggi sehingga seakan akan mengganggu aktifitas kita. Namun demikian apapun itu, kita dapat mengambil beribu-ribu manfaat dari turunnya hujan karena dengan hujanlah sebenarnya Alloh menghidupkan apapun yang ada di bumi ini sebagaimana ayat-Nya:

ó( $oYù=yèy_ur z`ÏB Ïä!$yJø9$# ¨@ä. >äóÓx« @cÓyr ( Ÿxsùr& tbqãZÏB÷sムÇÌÉÈ  

“.... Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman? (QS. Al Anbiya : 30)

berkaitan dengan hujan ini di dalam Al Qur’an banyak memberikan penjelasan secara gamblang baik itu proses awal terbentuknya awan sampai diturunkannya awan itu menjadi hujan, sampai pada manfaat yang dapat diambil dari air hujan oleh kita sebagai penghuni bumi ini. Tahapan turunya hujan dapat kita simak dari Al Qur’an berikut:

Tahapan-tahapan  ini  secara  terperinci  telah  tertulis  dalam  Al-Qur’an berabad-abad  tahun lalu  sebelum  informasi  mengenai  pembentukan  hujan disampaikan:

ª!$# Ï%©!$# ã@Åöãƒ yx»tƒÌh9$# 玍ÏWçGsù $\/$ysy ¼çmäÜÝ¡ö6usù Îû Ïä!$yJ¡¡9$# y#øx. âä!$t±o ¼ã&é#yèøgsur $Zÿ|¡Ï. uŽtIsù s-øŠsqø9$# ßlãøƒs ô`ÏB ¾ÏmÎ=»n=Åz ( !#sŒÎ*sù z>$|¹r& ¾ÏmÎ/ `tB âä!$t±o ô`ÏB ÿ¾ÍnÏŠ$t7Ïã #sŒÎ) ö/ãf tbrçŽÅ³ö;tGó¡o ÇÍÑÈ  

Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu  lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. (Q.S:  Ar Rum: 48)

Dari ayat di atas kita dapat mengetahui bahwa tahapan terjadinya hujan adalah:
Tahap pertama: “Allah, dialah yang mengirimkan angin…..”

Gelembung-gelembung udara yang tidak terhitung jumlahnya dibentuk oleh buih-buih di lautan yang secara terus-menerus pecah dan mengakibatkan  partikel-partikel air tersembur ke udara menuju ke langit. Partikel-partikel ini –yang kaya akan garam– kemudian terbawa angin dan bergeser ke atas menuju atmosfer. Partikel-partikel ini (disebut aerosol) membentuk awan dengan mengumpulkan uap air (yang naik dari lautan sebagai tetesan-tetesan oleh sebuah proses yang dikenal dengan “JebakanAir”) di sekelilingnya.
Belajar dari sinilah manusia menirukan bagaiman cara memodifikasi cuaca untuk menurunkan atau mengalihkan turunya hujan dengan cara menebarkan garam ke awan.

Tahap Kedua : “…..lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadi bergumpal-gumpal…..”


Awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekitar kristal-kristal garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena tetesan-tetesan air di sini sangat kecil (dengan diameter antara 0,01-0,02 mm),  awan mengapung di udara dan menyebar di angkasa. Sehingga langit tertutup oleh awan.
Tahap Ketiga : “….lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun.”

Partikel-partikel air yang mengelilingi kristal-kristal garam dan partikel-partikel debu mengental dan membentuk tetesan-tetesan hujan. Sehingga, tetesan-tetesan tersebut, yang menjadi lebih berat dari udara,  meninggalkan awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.


Setiap tahap dalam pembentukan hujan disampaikan dalam Al-Qur’an. Terlebih lagi, tahapan-tahapan tersebut dijelaskan dalam runtutan yang benar. Seperti halnya fenomena alam lain di dunia, lagi-lagi Al-Qur’an lah yang memberikan informasi yang paling tepat tentang fenomena ini, selain itu, Al-Qur’an telah memberitahukan fakta-fakta ini kepada manusia berabad-abad sebelum sains sanggup mengungkapnya.

Hujan mengakibatkan banjir

Keseimbangan alam ini sudah diatur sangat luar biasa oleh Alloh, adanya daratan yang terhampar sangat luas, adanya gunung-gunung dan hutan-hutan sebagai penyangga kehidupan dengan berlimpahnya simpanan air hujan yang meresap kedalam bumi kemudian dialirkan ke hilir dalam bentuk mata air yang sangat sejuk dan jernih, sebagai rezeki bagi makhluk lainnya.
Namun demikian manusia menjadi makhluk yang merasa “berhak” menentukan mau dijadikan apa bumi ini, sehingga menimbulkan kerusakan yang dasyat, air yang Alloh turunkan berupa hujan seharusnya masuk ke dalam bumi untuk kemanfaatan kehidupan, tapi manusia dengan sengaja menghalangi air tersebut masuk ke dalam bumi, sehingga air mengalir ke tempat-tempat yang rendah dengan kekuatanya yang dapat menghancurkan apapun yang dilewatinya. Manusia bahkan membuat rumus-rumus dengan perhitungannya untuk mengalirkan air hujan yang seharusnya masuk ke dalam bumi, berapa lebar dan dalamnya drainase yang harus di buat untuk mengalirkan air hujan yang tidak dapat meresap ke dalam bumi karena telah dibuat bangunan dan lupa bahwa sebenarnya bumi juga membutuhkan air untuk keseimbangnnya.
Perhatikan ayat berikut:
tygsß ßŠ$|¡xÿø9$# Îû ÎhŽy9ø9$# ̍óst7ø9$#ur $yJÎ/ ôMt6|¡x. Ï÷ƒr& Ĩ$¨Z9$# Nßgs)ƒÉãÏ9 uÙ÷èt/ Ï%©!$# (#qè=ÏHxå öNßg¯=yès9 tbqãèÅ_ötƒ ÇÍÊÈ  

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar Rum : 41)

Volume hujan sebesar apapun akan mampu di tampung oleh bumi dengan daya resapannya yang sangat besar, sehingga air hujan tidak mengalir ke sembarang tempat dan berkumpul dengan dorongan yang dasyat serta menyapu apaun yang dilewatinya. Ini semua sekan-akan hujan membuat kerusakan dan penghancuran yang dasyat. Apa benar begitu?
!$tBur Nà6t7»|¹r& `ÏiB 7pt6ŠÅÁB $yJÎ6sù ôMt6|¡x. ö/ä3ƒÏ÷ƒr& (#qàÿ÷ètƒur `tã 9ŽÏWx. ÇÌÉÈ    

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS. As Syura: 30)

Dalam hal banjir yang terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia juga merupakan akibat dari ulah manusia itu sendiri. Banjir Jakarta, jelas meupakan akibat pembangunan yang dilakukan tanpa mempertimbangkan faktor keseimbangan, dari luas area yang ada saat ini Jakarta sudah tidak memiliki area resapan yang memadai, sehingga air hujan yang turun menggenangi sebagian besar wilayahnya. Hal ini di perparah dengan pola pembangunan yang di lakukan di kawasan puncak dan bogor yang memiliki kesamaan. Akibat pembangunan kawasan Puncak dan Bogor baik itu untuk pemukiman maupun jalan raya, karena kawasan Bogor dan Puncak lebih tinggi dibandingkan Jakarta, maka air hujan yang seharusnya meresap ke dalam bumi mengalir ke Jakarta, volume air yang begitu besar akan menutupi Jakarta tanpa ampun. Dan ini dari tahun ke tahun akan lebih besar lagi, karena kawasan resapan air hujan semakin sempit, maka air yang mengalir ke Jakarta akan semakin besar.
Begitu juga banjir Semarang, Sulawesi, Sumatra dan daerah yang lainnya terjadi karena berkurangnya area resapan yang air hujan.

Mengurangi terjadinya banjir.

Banjir terjadi karena air hujan yang turun tidak dapat meresap ke dalam bumi karena tidak adanya area resapan air. Karena air tidak meresap ke dalam bumi, maka akan menggenangi beberapa wilayah dan mengalir ke tempat-tempat yang lebih rendah. Mengalirnya air tersebut bila volumenya tidak besar tidak akan menimbulkan masalah, tetapi manakala mengalirnya air tersebut dari wilayah yang luas maka akan sangat luar biasa besar volumenya, artinya mengalirnya air dalam volume yang besar adalah kekuatan yang besar pula.

Bagaimanakah mengurangi terjadinya banjir karena  hujan? Jawabnya tentu saja dengan memasukan air ke dalam bumi agar tidak mengalir ke kawasan yang lebih rendah. Jawaban ini sebenarnya sangat gampang untuk dilakukan. Pemerintah dapat membuat aturan bahwa setiap rumah yang dibangun berkewajiban membuat satu sumur resapan yang difungiskan untuk memasukan air hujan yang turun sehingga tidak ada air yang mengalir keluar dari area itu. Setiap pengembang selain menyiapkan sumur resapan dari setiap rumah yang di bangun, masih berkewajiban membuat kawan yang dikhususkan untuk menampung air hujan agar air tersebut tidak keluar dari kawasan perumahan yang dikembangkan.

Hampir semua banjir yang terjadi di Indonesia  karena diakibatkan dari kawasan resapan air yang hilang, Jakarta lebih beresiko banjir karena kawan ini merupakan penampung air hujan yang terjadi di Puncak dan Bogor. Sehingga kebijaknya sudah lintas daerah, artinya pemerintah daerah Jakarta harus kerja sama dengan Jawa Barat untuk membuat kesepakatan  kebijakan. Dari pada menghamburkan uang sampai dengan 40 milyar rupiah untuk melakukan modifikasi cuaca yang hanya berfungsi sebentar dan tidak menjamin Jakarta bebas banjir, maka akan lebih baik bila digunakan untuk membangun sumur-sumur resapan di kawasan Puncak dan Bogor agar air hujan yang mengalir ke Jakarta dapat di kurangi, semakin banyak sumur resapan yang dibuat maka akan semakin cepat mengurangi resiko banjir Jakarta.

Dengan dibuatnya sumur-sumur resapan  maka kita semua dapat mengambil manfaat yang besar antara lain:
  1. Mengurangi aliran permukaan  sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya banjir dan genangan air.
  2. Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
  3. Mengurangi erosi dan sedimentasi
  4. Meningkatkan ketersediaan air tanah
  5. Mengurangi / menahan intrusi air laut  bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan pantai
  6. Mencegah penurunan  tanah (land subsidance)
  7. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.
  8. Meningkatkan kesuburan tanah
  9. Menghindari bumi dari kekurangi air
Dilihat dari manfaat yang begitu besar kalau kita mampu memasukan air hujan ke dalam bumi, maka sudah saatnya pemerintah membuat aturan yang tegas tentang itu. Yaitu membuat aturan bahwa setiap  rumah yang dibangun harus menyertakan satu sumur resapan untuk memasukan air hujan ke dalam bumi, dan membuat aturan juga bagi pengembang baik itu perumahan maupun perkantoran, industri juga jalan raya dan lainnya, untuk membangun tempat-tempat penampungan air agar dapat meresap ke dalam bumi dengan baik.
Kami secara pribadi telah merasakan manfaat dari sumur resapa yang saya buat, yaitu ketersediaan air sumur untuk kebutuhan keluarga kami selalu terjaga. Sebelum kami membuat sumur resapan setiap musim kemarau tiba sumur kami sebagai sumber air bagi kebutuhan keluarga selalu kering, tapi setelah kami membuat sumur resapan ketersediaan air sumur kami selalu terjaga meskipun musim kemarau.
Mari kita balas bumi yang telah memberikan kehidupan bagi kita dengan memberi dia air murni yang turun dari langit, karena memang itu yang sebenarnya dibutuhkan bumi untuk dapat terus memberikan kehidupan kepada kita dan mahkluk lainnya.

STOP....!!!!!! jangan hanya memasukan tinja dan kotoran lainya ke dalam bumi yang telah memberikan kehidupan bagi kita.

MARI KITA LAKUKAN!!!!! Memberikan air suci dan murni ke dalam bumi agar bumi terus menjadi sumber kehidupan bagi kita......

diambil dari :
Al Qur'an
dan beberapa artikel web