Senin, 21 Februari 2011


Sejarah Korupsi Nurdin Halid



Seperti kita ketahui bersama, Nurdin Halid adalah seorang koruptor yg sarat prestasi. Salah satu prestasinya yg hebat namun tidak diakui oleh FIFA adalah, satu2nya satu2nya org di dunia yg memimpin asosiasi sepakbola nasional dari balik jeruji besi. Berikut ini bagi yg belum tahu, prestasi nurdin halid yg lain adalah:


1. Selang setahun setelah Nurdin Halid diangkat menjadi ketua umum PSSI, Pada 16 Juli 2004, Nurdin Halid ditahan sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan gula impor ilegal.

2. Setahun kemudian Nurdin Halid ditahan atas dugaan korupsi dalam distribusi minyak goreng. Dalam kasus ini Negara dirugikan Rp 169,7 miliar pada 1999, dan tersangka Nurdin Halid dituntut hukuman 20 tahun penjara. Tapi anehnya majelis hakim kemudian menyatakan Nurdin Halid tidak bersalah dan langsung bebas. Putusan ini lalu dibatalkan Mahkamah Agung pada 13 September 2007 yang memvonis Nurdin dua tahun penjara.

3. Ia kemudian dituntut dalam kasus yang gula impor pada September 2005, namun anehnya dakwaan terhadapnya ditolak majelis hakim pada 15 Desember 2005 karena berita acara pemeriksaan (BAP) perkaranya cacat hukum.

5. Nurdin juga terlibat kasus pelanggaran kepabeanan impor beras dari Vietnam dan divonis penjara dua tahun 6 bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 9 Agustus 2005, tetapi hanya menjalani 1 tahun penjara. Tanggal 17 Agustus 2006 ia dibebaskan setelah mendapatkan remisi dari pemerintah bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.

6. September 2007 Nurdin Halid “pulang kandang“. Dia kembali mendekam di penjara LP Salemba Jakarta Pusat setelah menjadi “buron” Polda Metro Jaya. Kali ini kasusnya adalah penyelewengan impor beras illegal 60 ribu ton ex Vietnam dan divonis 2 tahun penjara. Hanya menjalani 14 bulan penjara, pada 27 Nov 2008 Nurdin Halid dibebaskan.

Sudah banyak yg menuliskan dosa2 Nurdin Halid. Tapi ini saya posting lagi biar lebih banyak yg membaca.
1. Menggunakan politik uang saat bersaing menjadi Ketua Umum PSSI pada November 2003 dengan Soemaryoto dan Jacob Nuwawea.
2. Mengubah format kompetisi dari satu wilayah menjadi dua wilayah dengan memberikan promosi gratis kepada 10 tim yakni Persegi Gianyar, Persiba Balikpapan, Persmin Minahasa, Persekabpas Pasuruan, Persema, Persijap dan Petrokimia Putra, PSPS, Pelita Jaya, dan Deltras.
3. Terindikasi terjadinya jual beli trofi sejak musim 2003 lantaran juara yang tampil punya kepentingan politik karena ketua atau manajer klub yang bersangkutan akan bertarung di Pilkada. Persik (2003), Persebaya (2004), Persipura (2006), Persik (2006), Sriwijaya FC (2007), Persipura (2008/2009).
4. Jebloknya prestasi timnas. Tiga kali gagal ke semifinal SEA Games yakni ntahun 2003, 2007, dan 2009. Tahun 2005 lolos ke semifinal, tapi PSSI ketika itu dipimpin Pjs Agusman Effendi (karena Nurdin Halid di balik jeruji penjara).
5. Membohongi FIFA dengan menggelar Munaslub di Makassar pada tahun 2008 untuk memperpanjang masa jabatannya.
6. Tak jelasnya laporan keuangan terutama dana Goal Project dari FIFA yang diberikan setiap tahunnya.
7. Banyak terjadi suap dan makelar pertandingan. Bahkan, banyak yang melibatkan petinggi PSSI seperti Kaharudinsyah dan Togar Manahan Nero.
8. Tak punya kekuatan untuk melobi Polisi sehingga sejumlah pertandingan sering tidak mendapatkan izin atau digelar tanpa penonton.
9. Satu-satunya Ketua Umum PSSI dalam sejarah yang memimpin organisasi dari balik jeruji besi.
10. Terlalu banyak intervensi terhadap keputusan-keputusan Komdis sebagai alat lobi untuk kepentingan pribadi dan menjaga posisinya sebagai Ketua Umum.
11. Pertandingan antara Persib vs PSMS (07 April 2007) yang diputus Komisi Disiplin (Komdis) dan Komisi Banding (Komding) tanpa penonton akhirnya diijinkan dengan penonton melalui surat sakti dari Ketua Umum PSSI. (Keputusan ini sebelum Munas PSSI 18-22 April 2007 di Makassar dengan agenda memilih ketua umum baru)
12. Kurnia Meiga, pemain Arema, yang dihukum 5 bulan terhitung sejak Oktober 2008, namun pada tanggal 2 Februari 2009 Kurnia Meiga sudah bisa turun bertanding kembali melalui peninjauan kembali. (baru 3 bulan menjalani hukuman)
13. Yoyok Sukawi, manajer PSIS Semarang, dihukum 6 bulan oleh Komdis dan ditambah menjadi 1 tahun oleh Komding tidak boleh mendampingi tim nya sejak Oktober 2008. Namun pada pertengahan Januari 2009, Yoyok Sukawi sudah bisa mendampingi timnya kembali melalui mekanisme peninjauan kembali. (baru 3 bulan menjalani hukuman)
14 Pemain Persib mendapat hukuman dari Komdis karena melakukan aksi mogok bermain. Namun berdasar SKEP/12/NH/X/2009 yang ditandatangani Nurdin Halid, hukuman tersebut bisa dicicil sehingga beberapa pemain yang mendapat hukuman bisa dimainkan. di ambil dari kaskus.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar