Selasa, 15 Mei 2012

KEIKHLASAN JANGAN JADI ALASAN

Kata Ikhlas merupakan suatu kata yang menunjukan terdapat ketulusan didalam hati kita, ikhlas memberi, menasehati, berteman, menolong dan sebagainya. Namun demikian kita tidak dapat mengukur keikhlasan orang lain ketika dia memberikan bantuan atau pertolongan bahkan mungkin kita sendiripun tidak dapat memberikan penilaian sampai sejauh mana keikhlasan yang kita perbuat. Karena sobjektifitas kita berbuat tetap saja muncul, entah di sengaja maupun tidak disengaja.
Saat ini sangat jarang orang berbuat dengan keikhlasan, ketulusan, rela lillahhita'ala, tanpa pamrih, pasti dibalik itu semua ada harapan yang tersebunyi meski sekecil apapun. Penilaian ikhlas yang mampu memberikan penilaian yang objektif tentu hanya Alloh saja, sang pemilik hati para makhluk, saat ini justru semakin banyak manusia berdalih dengan keikhlasan untuk tidak bebrbuat sesuatu karena dianggapnya percuma, kurang ikhlas, atau tidak ikhlas.
Keikhlasan, ketulusan menjadi pelindung, pelarian, tameng untuk tidak berbuat sesuatu, pelit, kikir, malas, dan sebagainya, semua berawal dari "ah dari pada tidak ikhlas mending, tidak, "PERCUMA" saja kata mereka, ini adalah salah besar, tidak akan pernah percuma segala sesuatu yang kita lakukan meskipun tidak "IKHLAS", meskipun tidak tulus, tidak rela, "TIDAK PERCUMA". Alloh pasti akan memberikan balasan yang begitu besar dari apapun yang kita lakukan meski tidak ikhlas. Contoh: Seseorang membutuhkan pertolongan yang sangat karena keluarganya sakit keras di RS, membutuhkan dana yang cukup besar, apa kita harus nyumbang dnegan keikhlasan saja, yah ikhlas saya 10.000, padahal seseorang tersebut membutuhkan dana yang besar, permasalah tidak akan selesai dengan kata ikhlas, membangun sebuah masjid, pastilah butuh dana yang sangat besar, apa kita akan bangun masjid dengan ikhlas? tidak akan pernah selesai, kita bangun masjid dengan uang yang banyak,
Siap dasar manusia memang egois, maunya menang sendiri, tamak, riya, sombong, karena dalam jiwa manusia ada nafsu, ada keinginan, untuk emngalahkan semua itu manusia harus bisa "memaksa" berbuat sesuatu untuk orang lain, meskipun tidak ikhlas paksa, paksa dan paksa. Langkah ini adalah untuk membangun dan mengarahkan nafsu yang ada dlam jiwa manusia menjadi lebih baik, Keihlasan membutuhkan proses belajar, sebagaimana peserta didik ddi tempa dan diproses oleh satuan pendidikan agar menjadi lebih baik dan berkepribadian dan berilmu. Begitupun jiwa manusia harus kita latih, kita presure, kita tekan, kita paksa untuk bisa berbuat ikhlas. 
Ikhlas dan tidak bukan masalah, Alloh pasti akan memberikan imbalan. dan Janji Alloh pastilah nyata adanya
Ada beberapa ciri keikhlasan yang telah dilakukan oleh seseorang antara lain:
  1. tidak mencari popularitas ketika beramal baik harta, benda maupun tenaga dan fikiran
  2. tidak mengharapkan pujian, sanjungan, karena pujian dan sanjungan yang di tujukan kepada kita hanya suatu sangkaan orang, yang belum tentu kebenarannya
  3. tidak mengharapkan balasan
  4. tidak menyimpan maksud tertentu ketika berbuat kecuali mengharapkan ridho alloh
  5. tidak memilih-milih objek ketika akan berbuat, (misalnya golongan)
Itu hanya sebagian kecil dari ciri orang ikhlas, mungkin masih banyak lagi ciri orang ikhlas......
Janganlah IKHLAS hanya dijadikan slogan, sementara perilaku korup dan tidak adil terus ditanamkan dalam jiwa kita.
Hanya Alloh yang maha mengetahu seluruh kebenaran......
hanya sebuah catatan kecil........  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar