Selasa, 08 Juni 2010

BERHAJILAH .....

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ


Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. (al Baqorah 208


Seruan Allah kepada umat Islam agar masuk ke agama Allah secara totalitas (kafah) adalah jelas adanya (mutlak). Kata keseluruhan dalam ayat tesebut dapat diartikan menjalan seluruh “rukun” islam yang lima tanpa terkeculi.

Rukun Islam yang kelima adalah menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Ibadah ini merupakan peribadatan yang paling berat yang wajib dilaksanakan oleh seluruh individu pemeluk Agama Islam bagi yang mampu menyelenggarakannya.

Berat disini dalam artian yang sangat luas, seseorang yang akan melaksanakan ibadah haji harus sudah menyiapkan syarat yang di perlukan. Mulai dari pengetahuan, fisik, biaya, sampai hati.

Pengetahuan kaitannnya dengan rukun dan syarat yang harus di penuhi, karena ibadah tanpa memenuhi syarat dan rukunya tentu percuma dilakukan.

Fisik, karena ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang menuntut gerakan fisik yang lebih, maka para calon haji harus betul-betul memperhatikan hal tersebut.

Biaya, banyak dari umat Islam di Indonesia merasakan bahwa biaya merupakan hal yang paling berat. Dengan biaya perjalalanan haji dan akomodasi yang harus disiapkan membutuhkan biaya yang cukup tinggi.

Hati : hal kecil yang belum tentu semua orang dapat menyiapkan dengan baik, hati tidak membutuhkan biaya, tidak perlu mengeluarkan keringat, namun demikian hati yang tidak disiapkan dengan baik akan membatalkan seluruh perjuangan yang sudah disiapkan sejak awal, biaya tinggi, fisik dipaksa, pengetahuan harus di asah.
Harapan setiap muslim yang melaksanakan ibadah haji tentu pulang dengan predikat “Mabrur”, karena jelas dalam hadist disebutkan bahwa : “balasan haji mabrur tak lain adalah surga”

Padahal orang yang di surga itu sangat luar biasa: sebagai mana firman Allah dalam surat yasin

يَدَّعُونَ لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُمْ مَا

سَلامٌ قَوْلا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ


Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.
(Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. Surat yasin ( ayat 57-58)


Kesiapan hati untuk tidak sombong bukan Sesutu yang remeh, karena seseorang yang akan berhaji menyiapkan seluruh kegiatan sejak persiapan keberangkatan hingga kedatangan kembali selalu saja di kerumuni sanak keluarga. Ketika berangkat di doakan dan sepulang dari haji berganti mendoakan. Pada tahapan inilah kemabruran seseorang yang baru pulang dari haji di pertaruhkan!

Penyakit sombong, merupakan penyakit hati yang mampu memberangus seluruh pahala yang di dapat dari segala kegiatan ibadah yang kita lakukan. Sombong adalah laksana api yang membakar kayu.

Hai jiwa yang tenang. يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً
Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, فَادْخُلِي فِي عِبَادِي
dan masuklah ke dalam surga-Ku. وَادْخُلِي جَنَّتِي
(Qs. al-Fajr 89:27-30)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar