Selasa, 08 Juni 2010

DINUL ISLAM

Terdapat tiga pilar pokok dalam Dinul islam yaitu:

ISLAM, IMAN, IHSAN (inti ajaran Islam)

ISLAM

Kepercayaan dasar dalam Islam adalah dengan mengucapkan kalimat persaksian yaitu dengan mengucapkan dua kalmiah shahādat ("dua kalimat persaksian"), yaitu sahadat Tauhid dan Sahadat Rasul "Laa ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah" — yang berarti "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah".Manakala seseorang telah mengucapkan dua kalimat syahadat ini, dan disaksikan serta dituntun dengan benar berarti dia telah memeluk agama Islam dan disebut sebagai seorang Muslim.
Islam ditujukan dengan 5 pilar utamanya “Rukun Islam” yaitu:
1. Mengucapkan du aklimah syahadat
2. Mengerjakan kewajiban sholat lima waktu dalam sehari semalam
3. Mengerjakan puasa di bulan Ramandhan selama satu bulan penuh
4. Membayarkan zakat
5. Menunaikan ibadah haji bagi yang telah kuasa (baik secara fisik, mental maupun biaya perjalanannya)

IMAN
Kata iman yang berarti meyakini, atau 'membenarkan' disebutkan dalam al-Quran, di antaranya dalam Surah At-Taubah ayat 62 yang bermaksud: "Dia (Muhammad) itu membenarkan (mempercayai) kepada Allah dan membenarkan kepada para orang yang beriman."
Sedangkan iman itu ditujukan pada enam pokok (pilar poko) yang biasa di kenal dengan “rukun iman” yaitu:
1. Iman kepada Allah, Patuh dan taat kepada Ajaran Allah dan Hukum-hukumNya
2. Iman kepada Malaikat-malaikat Allah, mengetahui dan percaya akan keberadaan kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta
3. Iman kepada Kitab-kitab Allah, melaksanakan ajaran Allah dalam kitab-kitabNya Salah satu kitab Allah adalah Al-Qur'an, Al-Qur'an memuat tiga kitab Allah sebelumnya, yaitu kitab Zabur, Taurat, dan Injil sehingga umat Islam wajib mempercayai adanya kitab samawi yang empat di atas.
4. Iman kepada Rasul-rasul Allah, mempercayai adanya nabi dan rasul yang telah di utus Allah dalam menyebarkan dan menjalankan kebenaran yang disertai kesabaran
5. Iman kepada hari Kiamat, dimana berakhirnya dunia dan seisinya dan merupakan hari perhitungan dan pembalasan.
6. Iman kepada Qada dan Qadar, meyakini dengan sepenuhnya bahwa kepastian telah ditentukan oleh Allah terhadap seluruh makhluknya, ketentuan ini meliputi segala hal menyangkut aspek kehidupan pada alam semesta.
Definisi Iman berdasarkan hadist adalah sepadannya atau serupanya antara apa yang diucapkan dengan apa yang dilakukan. Sepandan antara perkataan dan perbuatan.
Para imam dan ulama telah mendefinisikan istilah iman ini, antara lain, seperti diucapkan oleh Imam Ali bin Abi Talib: "Iman itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota." Aisyah r.a. berkata: "Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota." Imam al-Ghazali menguraikan makna iman: "Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota)."

IHSAN

Derajat Ihsan merupakan derajat paling tinggi dalam Dinul Islam, karena totalitas peribadatan kepada Allah telah terjadi dan bukan sesuatu yang dibuat-buat. Dalam suatu Hadist di jelaskan bahwa ihsan adalah: Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda.

Dari ketiga pilar ajaran Islam tersebut dijelaskan dalam Hadist Rasull yang diriwayatkan oleh Muslim, sebagi berikut:

Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah Saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda bekas perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah Saw, seraya berkata, “Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam.” Lalu Rasulullah Saw menjawab, “Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu.” Kemudian dia bertanya lagi, “Kini beritahu aku tentang iman.” Rasulullah Saw menjawab, “Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya.” Orang itu lantas berkata, “Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan.” Rasulullah berkata, “Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda. Dia bertanya lagi, “Beritahu aku tentang Assa’ah (azab kiamat).” Rasulullah menjawab, “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya.” Kemudian dia bertanya lagi, “Beritahu aku tentang tanda-tandanya.” Rasulullah menjawab, “Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat.” Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, “Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?” Lalu aku (Umar) menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah Saw lantas berkata, “Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian.” (HR. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar