Sabtu, 08 Januari 2011

GAYUS

Malam ini kembali aku ke sekolah dimana aku mengabdikan diriku pada dunia pendidikan, (dan tentu saja berharap semoga pengabdian yang saya berikan pada masyarakat di negeri ini tidak melahirkan bajingan-bajingan seperti gayus).
sekalipun saya tidak pernah menuangkan unek-unek hati saya tentang (bajingan) gayus dengan saya tulis. entah mengapa malam ini saya tiba-tiba saja membuka blog dan menulis.

Hari-hariku bersama dengan teman-teman berkecimpung dalam dunia pendidikan, tanpa mengenal lelah kami terus berjuang sekuat tenaga untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak negeri ini, kami tidak atau kalau pernah mungkin sangat jarang terjadi "mengeluh" dalam membimbing mereka. Kebanggaan kami adalah ketika melihat anak-anak didik kami berhasil, rasanya begitu puas dan bahagia......

Adalah (bajingan) gayus, entah dia produk mana, akhlaknya begitu rendah, nuraninya untuk negeri ini telah mati, yang ada di dalam pikirannya mungkin hanya ingin mendapatkan uang sebanyak banyaknya. Bisa plesiran ke Bali meskipun dia di dalam terali besi, bisa plesiran ke luar negeri meskipun dalam penjagaan polisi.

Adalah polisi, yang menurut saya sudah bergaji sangat tinggi ( ini bila saya bandingkan dengan honor yang saya terima setiap bulannya, karena saya bukan PNS) begitu mudahnya di permainkan dan di permalukan oleh satu orang (bajingan) gayus bahkan lebih dari seorang polisi, tapi institusi....... subhanallah saya tidak tahu pasti bagaimana rekruitmen anggota kepolisian. Institusi kepolisian negeri ini yang sedang di bangga-banggakan karena kemampuannya melumpuhkan hampir semua rencana para terorisme, hancur luluh lantah karena kelakuan beberapa anggota kepolisian yang meloloskan gayus keluar penjara dan plesiran ke bali. bahkan (bajingan) gayus di sell di Markas Komando Brimob kelapa dua depok, markas Brimob, bisa saya katakan pasukan inti....... Begitu saktinya uang (bajingan) gayus menerjang semua lini mengobok-obok nurani untuk menuruti kemauannya.
Adalah imigrasi yang meloloskan (bajingan) gayus plesiran ke luar negeri, dia dapat leluasa dan lolos dari pengawasan dengan menggunakan paspor palsu, entahlan.....
Petugas imigrasi, petugas kependudukan, petugas,....... petugas,..... dan petugas apalagi yang mau menerima ajakan (bajingan) gayus untuk meneikmati uang hasil rampokan yang dia lakukan.

Dan pihak kepolisian, kejaksaan, kemententria hukum dan hak asasi manusia, jaksa, hakim, bahkan kepresidenan di injak-injak dan di jadikan tumpuan untuk membuang kotoran dari perut yang penuh dengan isi hasil rampokan kekayaan negeri ini. Yang mengherankan semuanya tidak mampu berbuat apa untuk (bajingan) gayus ini, tetap saja bajingan ini sangat di hormati,...... di sanjung,...... di elu-elukan untuk kemudian diminta untuk merogoh kocek demi menuruti nafsu-nafsu liar mereka.

Berapa ratus milyar bahkan trilyun negara ini di rugikan oleh seorang bajingan gayus, dan bajingan gayus masih tetap saja dapat hidup enak dan makmur meski berstatus napi,.....
saya ga bisa bayangkan, seorang copet yang mencopet dompet seseorang dan kemudian ketangkap massa,...... dihajar habis-habisan sampai nyawa merenggang,....?????? sedangkan bajingan gayus......... tetap dapat menikmati hidup dengan leluasa, berteman dengan pejabat-pejabat negara,.... tertawa gembira aduh...... negeriku.....

Tidak ada lagi Moral, etika, sopan santun, malu, takut pada tuhan, apalagi hanya sekedar sumpah jabatan. Yang paling penting mereka mendapat bagian uang lebih entah dari mana dan bagaimana cara mendapatkannya.
Negeri ini memang aneh, ada narapida yang masih mampu mengendalikan organisasi tingkat nasional dari dalam terali besi kerana dia seorang koruptor, dan setelah keluar dari penjara kembali ke kursinya untuk meneruskan "perjuangan" yang entah untuk siapa....... (nurdin halit, tetap memimpin PSSI tercinta, dari dalam penjara dan kembali duduk setelah keluar dari penjara),...... hehehehehe....... Indonesia seperti tidak ada orang baik dan mampu memimpin PSSI sehingga bekas napi tetap mendapatkan jabatan yang sangat prestisius seperti itu,..... hah?????? ga ada orang?????
inilah Indonesia dengan keadaan yang sangat kasat mata, bahkan seorang (bajingan) gayus pun mampu menuntun banyak orang yang memiliki wenang (polisi, jaksa, hakim, pengacara, petugas kependudukan, imigrasi, dan lain-lain) untuk masuk neraka bersama-sama (bajingan) gayus. hehehehe....... uang memang luarrrrrr bisa.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar