Minggu, 23 Januari 2011

REMUNERASI = LEGALISASI KORUPSI

Negeri ini memang aneh, ketika jutaan rakyat hidup dalam serba kekurangan, kesulitan mencari penghidupan sekedar menopang hidup, "boro-boro" layak, tercukupi kebutuhan dasar hidup pun banyak yang kesulitan, di sana di puncuk pimpinan pembuat kebijakan dengan seenaknya membuat suatu keputusan yang membuat jutaan rakyat negeri ini semakin terasa di tinggalkan oleh pemerintah, semakin jauh dari harapan untk dapat meneikmati kesejahteraan.

Adalah REMUNERASI, satu sosok yang juga di harapkan oleh banyak pegawai negeri, TNI, POLRI, yang selama ini sudah hidup dengan "berkecukupan" apapun dalihnya. Para Pegawai Negeri Sipil, TNI POLRI yang terus menikmati kenaikan gaji berkala setiap tahunnya, tentu saja akan terseyum lebar ketika Tamu REMUNERASI menghampiri mereka, dan yang lebih mengherankan tentu saja jumlahnya dapat lebih besar dari pada gaji pokok yang mereka terima.
Akibat dari ini semua tentu kecemburuan di kalangan masyarakat semakin kentara, kesenjangan ekonomi semakin menganga, antara para PNS, TNI, POLRI dan masyarakat biasa. Mereka para buruh pabrik, petani penggarap, tukang ojek, pedagang keliling, nelayan, apalagi para pengangguran, tenaga honorer di instansi pemerintah di seluruh departemen, yang jumlahnya tentu sangat banyak. dada terasa semakin sesak manakala melihat mereka mengantungi amplop dengan isi uang yang sangat banyak, yang semakin hari semakin padat. Belum lagi gaji ke tiga belas, bonus, tunjangan dan apapun namanya.

Dan tentu kami semua yakin bahwa semua itu tidak akan pernah berdampak pada kinerja menjadi lebih baik, gombal kalo mereka berdalih produktifitas mereka menjadi baik, gombal dan GOMBALLLLLLLL............. Contoh yang paling kasat mata adalah para pekerja yang duduk di dirjen pajak dan tentu saja beacukai, sudah menjadi rahasia umum, kehidupan mereka sangat sejahtera, melesat jauh meninggalkan para rakyat yang kesharian tertatih-tatih mencari sesuap nasi, tapi justru mereka setiap hari membuang nasi basi. Para guru yang memperoleh sertifikasi, huhhhhh...... mana ada profionalisme di tingkatkan melalui portofolio,....... GOMBALLLLLLLLL.
Kesombingan dan kesombongan yang tentu akan meluncur dari pribadi-pribadi kaya itu.
Apakah TNI dan POLRI juga akan menjadi lebih baik kerjanya ketika remunerasi di terimakan????...... jawab saja sendiri.

Berapa Trilyun uang tambahan yang di berikan kepada para pegawai negeri TNI dan Polri itu? mengapa tidak di gunakan untuk mengangkat para tenaga honorer yang menyesaki kantor-kantor pemerintah? mwengapa tidak di gunakan untuk mengentaskan para rakyat dari kemiskinan?
Lihatlah bahwa manusia di negeri ini memang tidak pernah merasa puas dengan yang sudah mereka terima, selalu serba kurang, gaji presiden pun sudah sangat baik, tidak berada di peringkat bawah jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya, bahkan India, orang nomor satu di negeri itu gaji perbulannya tidak lebih dari gaji seorang gayus yang golongan III/a alias hanya Rp. 9 juta per bulan.
Ya Allah, dimanakah naruni para pemimpin negeri ini?......

Belum lagi para anggota DPR, berapa bieaya yang harus di keluarkan negara untuk itu, apalagi hampir semua orang tau, bahwa rakusnya para anggota wakil rakyat ini luar biasa, gaji yang sudah berlipat-lipat jumlahnya masih saja terasa kurang, sangat nista memang contohnya beberpa waktu yang lalu sangat ramai di bicara tuntutan anggota DPR tetang uang mesin cuci, atau apa itu istilahnya, saya sampai tidak tahu.

Pantas saja saja negeri ini tidak akan pernah tenang dan rakyat menjadi hidup layak, karena pendapatan negeri ini hanya habis di bagi ke para pegawai negeri dan TNI POLRI, rakyat yang lainnya bagaiman?..... tidak ada dalam daftar...... dan harus selalu bersabarrrrrr.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar