Kamis, 13 Januari 2011

KENTUT POLITIKUS

....... hem..... pemazulan... empeachment (hehehe...... tulisannya bener ga ya?), masalah ini kembali menyeruak ke permukaan setelah adanya raport para menteri di sampaikan ke presiden, presiden berkeinginan melakukan resafle kabinet, yach namanya juga kekuasaan, jabatan, diburulah sang presiden dengan isu century untuk tetap mempertahankan para menterinya, tu kan presiden sedikit keder kalo begini terus, isu century juga yang membuat menteri keungan TERBAIK dunia hengkang dari negeri ini, memang para politisi di negeri ini gatal kalau ada orang yang pinter, bersih, tidak mudah di atur, tidak mudah di tekan, tidak doyan suap, tidak mudah di pengaruhi, berpendirian kuat, amanah terhadap rakyat, mereka tentu tidak senang karena mereka tidak bisa MEMANFAATKAN untuk kepentingan mereka atau golonganya. Jadilah si manusia SUPER SRIMULAYANI di pinang oleh bank dunia, kepiawaiannya di manfaatkan oleh bank dunia, meninggalkan negeri yang dia cintai dengan tangis dan kepedihan, yach..... dari pada terus di hujat dan di siksa, di fitnah mendingan menyingkir agar tidak terkontaminasi dengan sifat buruk yang ada..... (hehehehe...... mudah2an bu sri mulyani lapang dadanya, besar hatinya).

Sampai hari ini saya memiliki pendapat bahwa para politisi di negeri ini tidak ada kemauan untuk membangun negara, yang ada bagaiman mereka masih tetap memiliki kekuasaan, mendapatkan jatah dari negara, entah apapun dalihnya. Bagi saya mendengarkan politisi berbicara sama halnya mendengarkan bunyi angin berhembus ...... tak ada wujud tak ada bekas, bahkan kalau toh ada bekas tentu kerusakan yang di timbulkan......,coba kita liat angin puting beliung...... statemnt2 kecil mungkin tidak begitu berbekas, tapi statement yang besar akan berakibat fatal, begitu juga angin, kalau kecil tak berbekas tapi kalau besar tentu akan merusak.

Saya secara pribadi juga berpendapat (boleh lo orang berpendapat) bahwa bicaranya politisi kalah jujur dengan kentutnya. Kalau seorang politisi bicara, walah sulit kita mencari makna dan kebenarnya, tapi kalau seorang politisi KENTUT sudah pasti baunya..... ya toch,,,, heheheh jangan marah.... jadi mulut sama anus lebih jujur anusnya......

Nah kalau begitu bicara di atas podium dengan di sorot puluhan kamera, bahkan mungkin di tempat terhormat belum tentu mengeluarkan mutiara-mutiara kejujuran ada saja udang di balik batu, tapi manakala di toilet, dia akan selalu jujur, mau kencing? kalau habis makan pete atau jengkol ya tentu baunya luar biasa (jujur.....), mau kentut ? ya bau juga (jujur.....)

1 komentar: